RSS

Ketika Doa Para Penganut Konghucu, Islam, Hindu dan Budha Berpadu di Situs Gunung Kawi, Kab. Malang, Jawa Timur


Ada sebuah situs kuno unik yang terletak di lereng selatan Gunung Kawi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, situs ini telah ada sejak sekitar 181 tahun yang lalu. Keunikannya, situs ini mewakili corak kemajemukan agama di Indonesia. Biasa terkenal sebagai Makam Gunung Kawi, sesuai namanya memang situs ini berupa kompleks makam leluhur pendiri desa Wonosari yang terletak di Gunung Kawi tersebut, awalnya sebuah makam leluhur desa yang kemudian menjelma menjadi kompleks ziarah dan peribadatan berbagai agama di Indonesia baik Islam, Konghucu, Budha, Hindu, kepercayaan (Kejawen) maupun Kristen dan Katolik. Situs ini begitu terkenal dan sangat ramai sebagai lokasi banyak para penganut agama memanjatkan doa untuk keinginan mereka utamanya kelancaran rezeki dan jodoh. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat mengunjunginya untuk menjawab rasa penasaran saya, mengapa situs pemakaman itu begitu terkenal terutama di kalangan para pebisnis keturunan tionghoa di seluruh penjuru Indonesia. Berikut ulasannya.

Read the rest of this entry »

 
3 Komentar

Ditulis oleh pada September 4, 2011 inci Human Civilization, Indonesian, Religion of the World, Site

 

Speech of Alexander the Great


from Arrian, The Campaigns of Alexander

I observe, gentlemen, that when I would lead you on a new venture you no longer follow me with your old spirit. I have asked you to meet me that we may come to a decision together: are we, upon my advice, to go forward, or, upon yours, to turn back? If you have any complaint to make about the results of your efforts hitherto, or about myself as your commander, there is no more to say. But let me remind you: through your courage and endurance you have gained possession of Ionia, the Hellespont, both Phrygias, Cappadocia, Paphlagonia, Lydia, Caria, Lycia, Pamphylia, Phoenicia, and Egypt; the Greek part of Libya is now yours, together with much of Arabia, lowland Syria, Mesopotamia, Babylon, and Susia; Persia and Media with all the territories either formerly controlled by them or not are in your hands; you have made yourselves masters of the lands beyond the Caspian Gates, beyond the Caucasus, beyond the Tanais, of Bactria, Hyrcania, and the Hyrcanian sea; we have driven the Scythians back into the desert; and Indus and Hydaspes, Acesines and Hydraotes flow now through country which is ours. With all that accomplished, why do you hesitate to extend the power of Macedon–yourpower–to the Hyphasis and the tribes on the other side ? Are you afraid that a few natives who may still be left will offer opposition? Come, come! These natives either surrender without a blow or are caught on the run–or leave their country undefended for your taking; and when we take it, we make a present of it to those who have joined us of their own free will and fight on our side. For a man who is a man, work, in my belief, if it is directed to noble ends, has no object beyond itself; none the less, if any of you wish to know what limit may be set to this particular camapaign, let me tell you that the area of country still ahead of us, from here to the Ganges and the Eastern ocean, is comparatively small. You will undoubtedly find that this ocean is connected with the Hyrcanian Sea, for the great Stream of Ocean encircles the earth. Moreover I shall prove to you, my friends, that the Indian and Persian Gulfs and the Hyrcanian Sea are all three connected and continuous. Our ships will sail round from the Persian Gulf to Libya as far as the Pillars of Hercules, whence all Libya to the eastward will soon be ours, and all Asia too, and to this empire there will be no boundaries but what God Himself has made for the whole world. But if you turn back now, there will remain unconquered many warlike peoples between the Hyphasis and the Eastern Ocean, and many more to the northward and the Hyrcanian Sea, with the Scythians, too, not far away; so that if we withdraw now there is a danger that the territory which we do not yet securely hold may be stirred to revolt by some nation or other we have not yet forced into submission. Should that happen, all that we have done and suffered will have proved fruitless–or we shall be faced with the task of doing it over again from the beginning. Gentlemen of Macedon, and you, my friends and allies, this must not be. Stand firm; for well you know that hardship and danger are the price of glory, and that sweet is the savour of a life of courage and of deathless renown beyond the grave. Are you not aware that if Heracles, my ancestor, had gone no further than Tiryns or Argos–or even than the Peloponnese or Thebes–he could never have won the glory which changed him from a man into a god, actual or apparent? Even Dionysus, who is a god indeed, in a sense beyond what is applicable to Heracles, faced not a few laborious tasks; yet we have done more: we have passed beyond Nysa and we have taken the rock of Aornos which Heracles himself could not take. Come, then; add the rest of Asia to what you already possess–a small addition to the great sum of your conquests. What great or noble work could we ourselves have achieved had we thought it enough, living at ease in Macedon, merely to guard our homes, accepting no burden beyond checking the encroachment of the Thracians on our borders, or the Illyrians and Triballians, or perhaps such Greeks as might prove a menace to our comfort ? I could not have blamed you for being the first to lose heart if I, your commander, had not shared in your exhausting marches and your perilous campaigns; it would have been natural enough if you had done all the work merely for others to reap the reward. But it is not so. You and I, gentlemen, have shared the labour and shared the danger, and the rewards are for us all. The conquered territory belongs to you; from your ranks the governors of it are chosen; already the greater part of its treasure passes into your hands, and when all Asia is overrun, then indeed I will go further than the mere satisfaction of our ambitions: the utmost hopes of riches or power which each one of you cherishes will be far surpassed, and whoever wishes to return home will be allowed to go, either with me or without me. I will make those who stay the envy of those who return.

 

Sejarah Raksasa Korporasi Yamaha


Yamaha Corporation (ヤマハ株式会社 Yamaha Kabushiki Gaisha ; Adalah salah satu perusahaan raksasa dunia masa kini. Yamaha Corporation adalah perusahaan multinasional dan konglomerasi yang berbasis di Jepang. Perusahaan ini menghimpun operasi di berbagai bidang produksi dan jasa yang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat dunia.

Sejarah dunia telah berubah dari zaman ke zaman, dan di zaman ini, dimana era globalisasi, kehidupan tidak hanya didominasi oleh pemerintahan dan kebudayaan, namun juga oleh peran korporasi yang merupakan pendukung kemajuan era modern.

Sejarah Berdiri

Yamaha Corporation, awalnya didirikan sekitar 124 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1887 sebagai sebuah pabrik manufaktur piano dan organ. Pendirinya, Yamaha Torakusu dilahirkan sebagai anak laki-laki ketiga dari Yamaha Konosuke pada 20 April 1851. Ayahnya adalah seorang petugas astronomi pada pemerintahan Tokogawa Hanshi di wilayah Kishu (Sekarang provinsi Wakayama, Jepang). Torakusu tumbuh besar sambil melihat pekerjaan ayahnya dan suka mengotak-atik perkakas, mesin dan peralatan lainnya, membuatnya tertarik pada perkakas, mesin dan sejenisnya. Selain itu tangan terampilnya mengantarkannya belajar tentang pembuatan jam ke Nagasaki. Pada waktu berada di Nagasaki, dia menguasai juga peralatan medik dan sejak tahun 1884 dia mulai mengunjungi rumah sakit di Hamamatsu untuk memperbaiki peralatan medik.

Yamaha Torakusu - Pendiri Yamaha Corporation

Dimulai dari keberhasilannya mereparasi organ rusak milik SD Jinjo Hamamatsu (Sekarang SD Motoshiro) pada tahun 1887, beliau bertekad untuk membuat organ dan pada tahun 1888 ia mendirikan pabrik Yamaha Fukin & Co. Ltd di Hamamatsu. Pada tanggal 12 Oktober 1897, kemudian ia mendirikan Nippon Gakkiseizo Corporation dan beliau diangkat sebagai Presiden Direktur pertama. Pada 1889, perusahaan itu mempekerjakan 100 orang dan menghasilkan 250 organ setiap tahun.

Tahun 1899, Kementrian pendidikan Jepang mengirim Torakusu ke Amerika Serikat untuk belajar piano membuat dan menetapkan pemasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi piano di Jepang. Nippon Gakkiseizo mulai membuat piano tegak pada 1900 dan menghasilkan piano pertama pada tahun 1902, menerapkan keahlian dalam pertukangan untuk pembuatan mebel baik. Di St Louis World’s Fair di tahun 1904, sebuah piano dan organ buatan yamaha menerima Penghargaan. Pada tahun 1914, ketika Perang Dunia I dibatasi penjualan harmonica Jerman di Jepang, Yamaha memperkenalkan harmonika pertama dan mulai mengekspor harmonicas i seluruh dunia. Yamaha terus memperluas ke bidang musik.

Menghadapi persaingan instrumen musik buatan Barat, Nippon Gakki membuka laboratorium penelitian akustik pertama di dunia pada tahun 1930. Pada 1932, ia mulai produksi pipa organ. Selama tahun 1930-an, perluasan sistem sekolah umum di Jepang menciptakan permintaan alat-alat musik Barat, dan Nippon Gakkiseizo mulai menghasilkan harga kompetitif untuk produk akordion dan gitar. Ini menghasilkan gitar akustik pertama pada tahun 1942.

Setelah Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II, Nippon Gakkiseizo memproduksi baling-baling untuk pesawat-pesawat tempur, tangki bahan bakar, dan bagian sayap, dan akhirnya berhenti memproduksi alat-alat musik sama sekali. Teknologi baru yang dipelajari korporasi Yamaha selama perang dunia II, manufaktur untuk cor logam sendiri kemudian diaplikasikan untuk pembuatan piano frame. Pada tahun 1948, Nippon Gakkiseizo semakin berkembang seiring dengan meningkatnya iklim bisnis musik yaitu ketika pemerintah Jepang mewajibkan pendidikan musik di sekolah-sekolah umum. Pada tahun 1950-an, Nippon Gakkiseizo adalah produsen terbesar di dunia piano. Ini juga mulai memproduksi komponen audio, dan pada tahun 1955, ia menghasilkan (Hi-Fi) record player.

Salah satu prinsip utama perusahaan adalah untuk mengembangkan usahanya dengan menemukan penggunaan baru bagi teknologi dan bahan-bahan yang ada. Setelah Perang Dunia II, presiden keempat Yamaha, Gen-ichi Kawakami (川 上 源 一, Kawakami Gen’ichi, 30 Januari 1912 – 25 Mei 2002), mencari cara baru untuk memanfaatkan fasilitas manufaktur perusahaan, ia kemudian mulai serius menyelidiki pasar luar negeri. Ia mengunjungi Amerika Serikat beberapa kali, untuk memperhatikan produksi mesin jahit, suku cadang mobil, skuter, utilitas roda tiga kendaraan, atau sepeda motor.

Semenjak berkurangnya pembiayaan untuk pabrik baru, Nippon Gakki memulai penelitian untuk menggunakan bahan-bahan yang baru seperti serat gelas plastik yang diperkuat (FRP). Pada tahun 1960, perusahaan memproduksi FRP pertama untuk perahu layar, dan yang kemudian dibuat untuk produksi yacht, kapal patroli untuk Japan Maritime Safety Agency, dan kapal-kapal nelayan ocean going. Produk FRP lain, seperti busur untuk panahan, ski, dan bak mandi segera menyusul. Penelitian untuk mengembangkan paduan logam menyebabkan peralatan produksi seperti boiler dan sistem pemanas sentral untuk industri konstruksi.

Elektronik

Pada 1970-an, ditemukan sirkuit terpadu (IC) yang kemudian menggantikan fungsi transistor, namun belum terdapat produsen yang bisa membuatnya, Nippon Gakkiseizo kemudian membangun pabrik sendiri untuk membuat permintan IC pada tahun 1971. Hal ini memungkinkan Nippon Gakkiseizo untuk memenuhi meningkatnya permintaan yang cepat terhadap keyboard elektronik dan komponen audio. Pada tahun 1976, perusahaan kemudian membuka pabrik untuk memproduksi sirkuit terpadu (LSIs) dalam skala besar dan memulai melakukan konversi seluruh produknya kebentuk elektronik, seperti keyboard, dari format analog ke format digital. Nippon Gakki LSIs digunakan untuk menghasilkan suara profesional pertama sistem dan untuk memproduksi produk-produk baru bagi konsumen industri audio selama awal 1980-an. The DX-7 digital synthesizer, diperkenalkan pada tahun 1983, menjadi synthesizer terlaris di dunia. Pada tahun yang sama, perusahaan mulai menjual LSIs ke produsen lain.

Riset intensif perusahaan dalam bidang logam paduan untuk digunakan dalam piano akustik Yamaha telah memberikan pengetahuan luas dalam pembuatan logam ringan. Pengetahuan ini dengan mudah diterapkan pada pembuatan frame logam dan motor suku cadang untuk sepeda motor. Kawakami dan insinyur banyak mengunjungi pabrik-pabrik Jerman untuk belajar bagaimana membuat sepeda motor. Semboyan mereka adalah, “Jika Anda akan membuat itu, buatlah untuk menjadi yang terbaik yang pernah ada.” Prototipe pertama sepeda motor Yamaha yang dinamai YA-1, untuk menghormati pendiri Yamaha, selesai pada bulan Agustus 1954. Sepeda ini didukung oleh sistem pendinginan udara (air cooling), 2-stroke, 125 cc single silinder mesin. Prototipe diuji untuk melalui 10.000 km. Uji protype yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tes ketahanan untuk memastikan bahwa kualitasnya adalah kelas atas.

Pada tahun pertama produksi (1954), dibuat 125 sepeda motor Yamaha YA-1 (juga disebut Akatombo, para “Red Dragonfly”). The YA-1 adalah pola setelah DKW RT125 buatan Jerman (yang juga telah disalin oleh perusahaan amunisi Inggris, Birmingham Small Arms Company, sebagai BSA Bantam, dan oleh Harley-Davidson sebagai Hummer).

Keberhasilan YA-1 mengakibatkan pendirian Yamaha Motor Co, Ltd pada tanggal 1 Juli 1955. Produsen sepeda motor baru memproduksi sekitar 200 unit per bulan. Pada tahun yang sama, YA-1 memenangkan lomba racing kelas 125cc di dua acara balapan terbesar di Jepang, Juara ke-3 Racing Pendakian gunung Fuji dan Juara ke-1 Asama Highlands Race.

Logo Yamaha Motor Corporation

Logo Yamaha Music Corporation

Pada 1956, sepeda motor 175cc silinder tunggal model dua-stroke YC1, siap untuk produksi. Pada tahun 1957, Yamaha memulai produksi pertama sepeda motor 250 cc, dua-stroke kembar, yang diberinama YD1. Pada tahun 1958, Yamaha menjadi manufaktur sepeda motor Jepang pertama untuk memasuki arena perlombaan internasional, dan memenangkan 6 tempat yang mengesankan di Grand Prix Catalina Race di Amerika Serikat. Yamaha bertindak cepat bak selebriti dan mulai memasarkan sepeda motor melalui distributor independen, Cooper Motors, di California pada 1958.

Pada tahun 1963, Yamaha mengembangkan Sistem Autolube, sebuah sistem injeksi minyak terpisah untuk mesin sepeda motor dua-stroke, untuk menghilangkan ketidaknyamanan pra-pencampuran bahan bakar dan minyak. Pada tahun 1966, Toyota dan Yamaha bekerja sama untuk memproduksi edisi terbatas Toyota 2000 GT mobil sport, masih dikagumi karena kinerja dan keahliannya. Pada tahun 1968, Yamaha meluncurkan Yamaha DT-1, pertama di dunia off-road sepeda motor, menciptakan sebuah genre baru yang saat ini dikenal sebagai sepeda balap. Yamaha XS 650, diperkenalkan pada tahun 1970, merupakan kesuksesan yang luar biasa mengakhiri monopoli Inggris terhadap sepeda motor.

Saat ini, Yamaha Motor Company adalah perusahaan terbesar kedua di dunia produsen sepeda motor (setelah Honda). Juga memproduksi kendaraan untuk semua medan (ATV), perahu, snowmobiles, motor tempel, dan perahu pribadi. Pada tahun 2000, Toyota dan Yamaha membentuk aliansi Toyota Yamaha Corporation dengan modal 10.5 billion yen.

Yamaha Corporation of America

Pada tahun 1960, Yamaha Corporation of America (YCA), kemudian menjadi Yamaha International Corporation, didirikan untuk memasarkan barisan penuh alat musik dan audio / visual di Amerika Serikat. YCA adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya dari Yamaha Corporation, Jepang, dan merupakan yang terbesar dari semua anak perusahaan globalnya. Sebuah anak perusahaan dari YCA, Yamaha Commercial Audio Systems (YCAS), didirikan pada tahun 2006, menawarkan garis tumbuh komersial untuk produk-produk audio bagi pasar Amerika Serikat dan Kanada, YCAS juga mendistribusikan produk speaker Nexo.

Anak perusahaan lain dari YCA, Yamaha Electronics Corporation (YEC), menawarkan garis komprehensif audio dan video produk di pasar hiburan rumah AS.

Yamaha Corporation

Pada Oktober 1987, pada peringatan 100 tahun, Yamaha mengubah nama resminya menjadi “The Yamaha Corporation“.  Setelah periode kesulitan keuangan selama tahun 1980-an, presiden kedelapan, Seisuke Ueshima, memulai reorganisasi perusahaan pada tahun 1992. Untuk pasar yang sudah hampir jenuh, Yamaha difokuskan pada produk high-end, seperti seri Disklavier piano, dengan built-in komputer untuk merekam dan memutar ulang pertunjukan. Ueshima mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk-produk baru. Pada tahun 1993, Yamaha berhasil meluncurkan seri Silent Piano, piano yang baik dapat dimainkan seperti piano akustik biasa, atau dengan suara mereka terdengar dan hanya terdengar ke pianis melalui headphone. Hal ini diikuti oleh Silent Trumpet pada tahun 1995, SilentDrum pada tahun 1996, Silent Biola pada tahun 1997, dan Silent Cello pada tahun 1998. The VP1 virtual VL1 akustik dan synthesizer, kemudian diproduksi untu mampu digunakan menyimpan suara yang dapat diputar ulang, menggunakan model komputer dari instrumen untuk menghasilkan suara yang lebih luas dan lebih autentik.

Pada tahun 2002, Yamaha menutup usaha produksi panahan, yang telah dimulai pada tahun 1959. Enam pemanah di lima Olimpiade berbeda memenangkan medali emas menggunakan produk panahan Yamaha.

Pada bulan Juli 2007, Yamaha dibeli pemegang saham minoritas dari keluarga Kemble Yamaha-Kemble Musik (UK) Ltd, Inggris. Perusahaan Yamaha impora alat musik dan penjualan peralatan audio profesional lengan, kemudian berganti nama menjadi perusahaan Yamaha Music UK Ltd. Kemble & Co Ltd.

Pada tanggal 20 Desember 2007, Yamaha membuat kesepakatan dengan Bank Austria BAWAG PSK Grup BAWAG untuk membeli semua saham Bösendorfer, di awal 2008. Yamaha bermaksud untuk melanjutkan manufaktur alat musik di fasilitas Bösendorfer di Austria. Akuisisi Yamaha dengan Bösendorfer diumumkan setelah NAMM Show di Los Angeles, pada Januari, 2008. Pada tanggal 1 Februari 2008, Bösendorfer Klavierfabrik GmbH mulai beroperasi sebagai anak perusahaan dari Yamaha Corporation. Yamaha telah menjadi produsen terbesar di dunia alat musik (termasuk silent piano, drum, gitar, biola, violas dan celli), serta produsen terkemuka semikonduktor, audio / visual, produk-produk terkait komputer, barang olahraga, rumah tangga dan perabotan, khusus logam, peralatan mesin, dan robot industri. Yamaha memiliki banyak anak perusahaan dan afiliasinya di pasar luar negeri di samping sejumlah perusahaan terkait di Jepang.

Yamaha juga memiliki dan mengoperasikan beberapa fasilitas resor yang unik di Jepang yang menyediakan pelanggan dengan kesempatan untuk menikmati waktu luang dan kegiatan budaya yang melibatkan produk-produk Yamaha, termasuk golf, motor sport dan musik.

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 26, 2011 inci Economic History, Inventors

 

Koleksi Foto Artefak Emas Nusantara

Koleksi Foto Artefak Emas Nusantara

 

Gold Sculpture of Vishnu Riding on the Shoulders of Garuda – CK.0051 – USA

Relief Emas SUTASOMA Era MAJAPAHIT TROPENMUSEUM – Belanda

Patung Emas APSARA Era MAJAPAHIT koleksi Museum Nasional Jakarta

Patung Emas DEWA WISNU Era MAJAPAHIT

Durga, Indonesia, Central Java, 8th9th Century, 3,14 inches high

Hulu  Gagang Keris Emas Era MAJAPAHIT Koleksi Louis Mc Whinnie – Australia

Liontin bermotif Kepala Kala era SINGHASARI

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 28, 2011 inci Artefak, Indonesian, Majapahit

 

Koleksi Foto Artefak Majapahit di USA



Arca SRI TRIBHUWANATUNGGADEWI MAHARAJASA JAYAWISNUWARDHANI sebagai PARWATI dari candi di desa Panggih – Trowulan – Koleksi The Metropolitan Museum of Art, New York – USA

Seated female ascetic, Eastern Javanese period, 15th–16th century Bronze  The Metropolitan Museum of Art, New York – USA

Pull toy of a cart and driver, Eastern Javanese period, ca. 15th century The Metropolitan Museum of Art, New York – USA

Door Guardian (Arca Penjaga Pintu — Dwarapala) 1300-1400 CE Indonesia eastern Java Andesite (3) the Asian Art Museum of San Francisco in California

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 28, 2011 inci Artefak, Indonesian, Majapahit

 

Terjemahan Lengkap Naskah Manuskrip Nagarakretagama


Pujasastra Negarakretagama terdiri dari 98 pupuh. Isi pembagiannya dilakukan dengan sangat rapi. Negarakretagama terdiri atas dua bagian. Bagian pertama dimulai dari pupuh 1 – 49. Sedangkan bagian kedua dimulai dari pupuh 50 – 98.
Judul asli dari manuskrip ini adalah Desawarnana yang artinya Sejarah Desa-Desa. Sejak ditemukan kembali oleh para arkeolog, naskah ini kemudian dinamakan Negarakretagama yang artinya Kisah Pembangunan Negara.
Naskah ini selesai ditulis pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365 Masehi), penulisnya menggunakan nama samaran Prapanca, berdasarkan hasil analisis kesejarahan yang telah dilakukan diketahui bahwa penulis naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra , bekas pembesar urusan agama Budha di istana Majapahit. Beliau adalah putera dari seorang  pejabat istana di Majapahit dengan pangkat jabatan Dharmadyaksa Kasogatan. Penulis naskah ini menyelesaikan naskah kakawin Negarakretagama diusia senja dalam pertapaan di lereng gunung di sebuah desa bernama Kamalasana. Berikut adalah terjemahan lengkapnya dalam Bahasa Indonesia.

Read the rest of this entry »

 

Tag: , , , ,

Menelusuri Situs Kota Majapahit


Kumpulan klip video ini berisi tentang informasi lokasi aktual situs kota Majapahit sebagaimana yang disebutkan dalam naskah kuno Negarakretagama.

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 1 (Begin)

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 2

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 3

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 4

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 5

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 6

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 7

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 8

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 9

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 10

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 11

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 12

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 13

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 14

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 15

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 16

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 17

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 18

[youtube-http://www.youtube.com/watch?v=jUYw-lZbl5o&feature=related-A&rel=0&w=320&h=240]

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 19

Menelusuri Situs Kota Majapahit – Part 20 (End)

 
 

Tag: , , , ,

Borobudur Temple Documentary Video Clips


This videoes contains the documentary clips of Borobudur Temple, Central Java

The Lost Temple of Java – Part 1

Documentary of The Ministry of Culture & Tourisme Republic of Indonesia

The Lost Temple of Java – Part 2

Documentary of The Ministry of Culture & Tourisme Republic of Indonesia